Hari: 6 Mei 2025

Barak Militer Jadi Tempat Pembinaan 30 Pelajar Nakal di Cianjur

Barak Militer Jadi Tempat Pembinaan 30 Pelajar Nakal di Cianjur

Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah tegas dalam Pembinaan Pelajar Nakal dengan melibatkan unsur militer. Sebanyak 30 pelajar yang teridentifikasi bermasalah mendapatkan pembinaan khusus di barak militer setempat. Program ini bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan, karakter yang kuat, dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda tersebut, diharapkan mampu mengubah perilaku negatif menjadi lebih positif dan bertanggung jawab.

Inisiatif 30 Pembinaan Pelajar Nakal Cianjur dibina ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur dengan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat. Para pelajar yang mengikuti pembinaan ini sebelumnya telah melalui proses identifikasi dan seleksi berdasarkan catatan perilaku dan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Pembinaan di barak militer dinilai efektif dalam memberikan lingkungan yang terstruktur dan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan yang kuat.

Selama menjalani pembinaan di barak militer Cianjur, para pelajar akan mendapatkan berbagai materi pelatihan yang meliputi kedisiplinan baris-berbaris, wawasan kebangsaan, pelatihan fisik, serta pembinaan mental dan karakter. Metode pembinaan yang diterapkan menekankan pada pembentukan sikap mental yang positif, tanggung jawab, kerjasama tim, dan kepatuhan terhadap aturan. Diharapkan, pengalaman dibina di barak militer ini dapat memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perilaku yang baik.

Langkah pembinaan pelajar bermasalah ini menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian besar mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kenakalan remaja dengan cara yang berbeda dan dinilai lebih efektif. Namun, ada juga sebagian pihak yang mempertanyakan efektivitas jangka panjang dari metode pembinaan militer ini. Pemerintah Kabupaten Cianjur sendiri menyatakan bahwa program ini akan dievaluasi secara berkala untuk melihat dampaknya terhadap perubahan perilaku para pelajar.

Program pelajar Cianjur dibina di barak militer ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja yang semakin kompleks. Dengan menanamkan nilai-nilai disiplin dan karakter yang kuat sejak dini, diharapkan para pelajar ini dapat kembali ke lingkungan sekolah dan masyarakat dengan membawa perubahan positif. Langkah ini juga menjadi peringatan bagi pelajar lain untuk menghindari perilaku menyimpang yang dapat berujung pada sanksi dan pembinaan serupa.

Dua Tahanan Kabur dari Sel PN Cianjur Berhasil Ditangkap Kembali

Dua Tahanan Kabur dari Sel PN Cianjur Berhasil Ditangkap Kembali

Aparat kepolisian dari Polres Cianjur berhasil menangkap kembali dua orang tahanan yang sebelumnya dilaporkan tahanan kabur dari ruang tahanan sementara Pengadilan Negeri (PN) Cianjur. Penangkapan kedua tahanan kabur ini dilakukan di dua lokasi berbeda pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Tahanan pertama berinisial AS (35 tahun), yang merupakan terdakwa kasus pencurian, berhasil diamankan di wilayah Ciranjang sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara itu, tahanan kedua berinisial BN (28 tahun), terdakwa kasus narkoba, berhasil diringkus di kawasan Pacet pada pukul 16.30 WIB.

Kapolres Cianjur, AKBP. Doni Hermawan, S.I.K., M.Si., dalam keterangan persnya pada hari yang sama, membenarkan penangkapan kembali dua orang tahanan kabur dari sel PN Cianjur. Beliau menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan dari Satreskrim dan Satresnarkoba Polres Cianjur yang bergerak cepat setelah menerima laporan mengenai kaburnya para tahanan pada Senin malam, 5 Mei 2025.

“Kami langsung membentuk tim gabungan untuk melakukan pengejaran setelah mendapatkan informasi mengenai kaburnya dua tahanan dari ruang tahanan PN Cianjur. Berkat kerja keras dan informasi dari masyarakat, kami berhasil menangkap kembali kedua tahanan kabur tersebut di lokasi yang berbeda,” ujar AKBP. Doni Hermawan. Beliau menambahkan bahwa saat penangkapan, tidak ada perlawanan berarti dari kedua tahanan.

Lebih lanjut, AKBP. Doni Hermawan menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait bagaimana kedua tahanan tersebut bisa tahanan kabur dari ruang tahanan PN Cianjur. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak PN Cianjur untuk mengevaluasi sistem keamanan ruang tahanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, kedua tahanan yang berhasil ditangkap kembali ini akan dikenakan sanksi tambahan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penangkapan kembali kedua tahanan kabur ini disambut baik oleh masyarakat Cianjur. Mereka выражают apresiasi atas kinerja cepat aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib. Kedua tahanan kini telah diamankan kembali di Mapolres Cianjur untuk proses hukum lebih lanjut sesuai dengan kasus masing-masing dan mempertanggungjawabkan tindakan melarikan diri dari tahanan.

Gegara Kalah Main Game Online, Siswa SMK di Cianjur Nekat Aniaya Junior

Gegara Kalah Main Game Online, Siswa SMK di Cianjur Nekat Aniaya Junior

Sebuah tindakan kekerasan yang dipicu oleh hal sepele kembali mencoreng dunia pendidikan. Seorang siswa kelas XI Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 3 Cianjur, Jawa Barat, berinisial RZ (17 tahun), nekat melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa juniornya yang masih duduk di bangku kelas X Jurusan Otomotif, berinisial AR (16 tahun), hanya karena masalah kekalahan dalam bermain game online populer Mobile Legends. Insiden ini tentu sangat disayangkan dan menimbulkan keprihatinan mendalam akan perilaku agresif dan rendahnya pengendalian emosi di kalangan remaja.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi di sebuah warung internet (warnet) yang terletak tidak jauh dari lingkungan sekolah, tepatnya di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, pada Senin sore, 5 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, setelah jam sekolah usai. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari saksi mata dan teman-teman korban, perselisihan antara pelaku RZ dan korban AR berawal saat keduanya bermain game online Mobile Legends dalam satu tim. Kekalahan yang dialami tim mereka diduga memicu emosi RZ yang dikenal memiliki temperamen tinggi saat bermain game. Setelah pertandingan berakhir, RZ melampiaskan kekesalannya dengan melakukan kekerasan fisik terhadap AR, yang dianggap bermain kurang baik dalam pertandingan tersebut.

Akibat penganiayaan tersebut, korban AR mengalami luka memar di bagian wajah, lebam di lengan, serta sakit di bagian perut akibat pukulan yang dilayangkan oleh pelaku RZ. Teman-teman korban yang menyaksikan kejadian tersebut segera melerai dan membawa AR ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Pihak sekolah dan keluarga korban yang mengetahui kejadian ini segera melaporkannya kepada pihak berwajib, yaitu Polsek Karangtengah, Polres Cianjur.

Kepolisian Resor (Polres) Cianjur melalui Polsek Karangtengah telah menerima laporan terkait kasus penganiayaan ini dengan Nomor Laporan: LP/B/123/V/2025/JBR/RES CJR/SEK KRG. Pelaku RZ telah diamankan oleh petugas kepolisian pada Senin malam di kediamannya untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga telah melakukan visum terhadap korban AR untuk mengetahui secara pasti tingkat luka yang dialaminya sebagai barang bukti dalam proses penyidikan.