Mengungkap Skandal Properti Truong My Lan: Dampak Korupsi Raksasa di Vietnam
Vietnam baru-baru ini digemparkan oleh kasus korupsi properti skala besar yang melibatkan Truong My Lan, Ketua Van Thinh Phat Group, salah satu konglomerat real estate terbesar di negara tersebut. Skandal ini tidak hanya mencoreng citra bisnis properti Vietnam, tetapi juga menyeret sejumlah pejabat dan mengguncang kepercayaan publik.
Truong My Lan ditangkap pada Oktober 2022 atas tuduhan penipuan keuangan yang mencapai miliaran dolar AS. Investigasi mengungkapkan bahwa Lan diduga kuat melakukan serangkaian praktik ilegal untuk mengendalikan Saigon Commercial Bank (SCB) dan mengalirkan dana secara tidak sah ke perusahaan-perusahaanProperti miliknya melalui pinjaman fiktif.
Modus operandi yang terungkap sangat kompleks, melibatkan ribuan “perusahaan hantu” baik di dalam maupun luar negeri. Lan diduga mengatur pinjaman dengan jaminan asetProperti yang nilainya digelembungkan secara signifikan. Dana pinjaman ini kemudian digunakan untuk membiayai proyek-proyekProperti Van Thinh Phat dan kepentingan pribadi Lan.
Skandal ini diperkirakan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi SCB dan para investor, mencapai puluhan miliar dolar AS, atau setara dengan beberapa persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam. Dampaknya meluas, tidak hanya pada sektor keuangan tetapi juga pada kepercayaan investor asing dan stabilitas ekonomi negara.
Persidangan Truong My Lan menjadi sorotan publik dan media internasional. Selain Lan, puluhan terdakwa lain, termasuk pejabat bank dan pemerintah, juga terseret dalam kasus ini. Pemerintah Vietnam menjadikan kasus ini sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi “Blazing Furnace” yang sedang gencar dilakukan.
Akibat perbuatannya, Truong My Lan dijatuhi hukuman mati dalam persidangan tahap pertama pada April 2024 atas tuduhan suap, penggelapan, dan pelanggaran peraturan perbankan. Namun, baru-baru ini, dalam sidang banding yang digelar pada April 2025, hukuman mati Lan diubah menjadi 30 tahun penjara. Pengadilan mempertimbangkan upaya Lan dalam melakukan kompensasi kerugian yang ditimbulkan.
Kasus korupsi Truong My Lan menjadi pengingat akan bahaya korupsi yang merajalela di sektor properti dan keuangan. Skandal ini menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat, transparansi, dan penegakan hukum yang tegas untuk mencegah praktik-praktik ilegal serupa di masa depan demi menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor.