Kisah inspiratif datang dari mantan atlet panah bernama Nurul Adha (30) di Bojonegoro. Setelah pensiun dari dunia olahraga, Nurul tak kehilangan arah. Ia justru meraih kesuksesan baru dengan berjualan punten Jawa, kuliner tradisional berbahan dasar nasi. Siapa sangka, dalam sehari, punten Jawa buatannya ludes hingga menghabiskan 40 kilogram beras!
Ketekunan dan kedisiplinan yang dulu ia terapkan saat berlatih panahan, kini ia salurkan dalam mengembangkan usaha kulinernya. Nurul memulai usaha ini sejak tahun 2015 dengan modal kecil. Namun, berkat keuletan dan cita rasa punten Jawa yang khas, usahanya terus berkembang pesat.
“Awalnya cuma coba-coba, tapi alhamdulillah sekarang bisa produksi banyak,” ujar Nurul seperti dikutip dari detikFood. Keunikan punten Jawa buatan Nurul terletak pada teksturnya yang lembut dan pilihan lauk pendamping yang beragam, mulai dari sambal teri, urap sayur, hingga berbagai jenis pepes.
Dalam sehari, Nurul dibantu beberapa karyawan mampu memproduksi ratusan porsi punten Jawa. Permintaan pun terus meningkat, bahkan ia sering kewalahan melayani pesanan. Tak hanya dijual di sekitar Bojonegoro, punten Jawa Nurul juga mulai dikenal di kota-kota tetangga.
Kisah sukses Nurul ini membuktikan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah adalah kunci keberhasilan di bidang apapun. Pensiun dari atlet bukan berarti akhir dari segalanya. Justru, dengan kreativitas dan kerja keras, peluang sukses bisa ditemukan di bidang lain, seperti yang dibuktikan Nurul dengan punten Jawanya.
Keberhasilan Nurul juga menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya, terutama dalam memanfaatkan potensi kuliner tradisional. Punten Jawa, yang dulunya dianggap makanan sederhana, kini naik kelas berkat inovasi dan kualitas yang dijaga oleh Nurul.
Kisah mantan atlet panah yang sukses berjualan punten Jawa ini patut diacungi jempol. Ia tidak hanya berhasil membangun bisnis yang menguntungkan, tetapi juga turut melestarikan dan mempopulerkan kuliner tradisional Jawa.
Selain rasa yang lezat, pemasaran yang cerdas juga menjadi kunci sukses Nurul. Ia memanfaatkan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Keberhasilannya ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai karyawan dan pemasok bahan baku. .