Kabar mengejutkan datang dari Haiti, di mana Perdana Menteri (PM) negara tersebut, Ariel Henry, dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan. Insiden menegangkan ini terjadi ketika rombongan PM Henry dicegat dan ditembaki oleh anggota geng kriminal bersenjata di Port-au-Prince, ibu kota Haiti.
Serangan yang terjadi pada Selasa (16/4/2024) tersebut berlangsung saat PM Henry dan rombongannya baru saja menghadiri upacara peringatan ulang tahun ke-216 Revolusi Haiti. Kendaraan yang membawa sang perdana menteri diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata. Beruntung, berkat kesigapan tim pengamanan, PM Ariel Henry berhasil dievakuasi tanpa mengalami luka serius. Namun, belum ada laporan rinci mengenai potensi korban luka atau jiwa dari pihak lain dalam rombongan tersebut.
Insiden ini semakin memperburuk situasi keamanan di Haiti yang memang telah lama dilanda krisis politik dan maraknya aksi kekerasan oleh berbagai geng kriminal yang memiliki pengaruh kuat di beberapa wilayah Port-au-Prince. Upaya penembakan terhadap kepala pemerintahan ini jelas merupakan eskalasi yang mengkhawatirkan dan menunjukkan betapa tingginya risiko yang dihadapi para pejabat negara di Haiti.
Pihak pemerintah Haiti melalui juru bicara PM Henry mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras serangan tersebut dan menegaskan bahwa aparat keamanan akan melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Pemerintah juga menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bersatu dalam menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok kriminal.
Komunitas internasional juga turut memberikan perhatian serius terhadap insiden ini. Amerika Serikat melalui juru bicaranya mengecam keras serangan itu dan menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah Haiti untuk memulihkan keamanan dan stabilitas. Serangan terhadap PM Ariel Henry ini semakin menggarisbawahi urgensi untuk segera mengatasi krisis keamanan yang berkepanjangan di negara tersebut.
Pasca-serangan, situasi keamanan di Port-au-Prince dilaporkan semakin tegang. Peningkatan penjagaan keamanan di sekitar kediaman dan kantor perdana menteri serta di berbagai titik strategis di ibu kota menjadi pemandangan yang umum.
Insiden ini menjadi pengingat betapa rapuhnya situasi politik dan keamanan di Haiti, serta betapa beraninya kelompok-kelompok kriminal dalam menantang otoritas negara. Upaya untuk menstabilkan Haiti dan memberantas pengaruh geng kriminal memerlukan kerja sama yang kuat dari seluruh pihak, baik di dalam negeri maupun dukungan dari komunitas internasional.