Sebuah kejadian luar biasa dan memprihatinkan menimpa ratusan warga di Kabupaten Cianjur. Mereka dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan dalam sebuah acara. Akibatnya, para warga keracunan ini harus dilarikan ke berbagai fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Insiden warga keracunan ini sontak membuat geger dan menjadi perhatian serius pihak terkait, termasuk aparat kepolisian dan dinas kesehatan setempat. Dugaan sementara, warga keracunan akibat kontaminasi makanan dalam nasi kotak tersebut.
Peristiwa warga keracunan massal ini terjadi pada hari Senin, 21 April 2025, setelah para warga menghadiri sebuah acara yang diadakan di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Usai menyantap nasi kotak yang dibagikan sebagai konsumsi, puluhan hingga ratusan warga mulai merasakan gejala yang serupa, seperti mual, muntah, diare, sakit perut, dan pusing. Kondisi ini semakin parah hingga banyak di antara mereka yang harus segera dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat di wilayah Cianjur.
Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur pada hari Selasa, 22 April 2025, pukul 11.00 WIB, mencatat bahwa lebih dari 150 warga telah menerima perawatan medis akibat dugaan keracunan makanan ini. Beberapa di antaranya bahkan harus menjalani rawat inap karena kondisi yang cukup parah. Pihak Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan dari nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui jenis bakteri atau zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, aparat kepolisian dari Polres Cianjur juga telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan massal ini. Beberapa saksi, termasuk panitia acara dan penyedia nasi kotak, telah dimintai keterangan. Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, menyatakan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan mencari tahu penyebab pasti warga keracunan. Jika terbukti adanya kelalaian atau unsur pidana dalam penyediaan makanan tersebut, pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Informasi Tambahan:
Berdasarkan keterangan dari Kepala Puskesmas Cugenang, dr. Rina Wijaya, sebagian besar pasien yang datang mengalami gejala dehidrasi akibat muntah dan diare yang berlebihan. Pihaknya telah memberikan penanganan awal berupa cairan infus dan obat-obatan untuk meredakan gejala. Beberapa pasien dengan kondisi yang lebih stabil sudah diperbolehkan pulang, namun puluhan lainnya masih memerlukan observasi lebih lanjut di rumah sakit. Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warga keracunan telah dikirim ke laboratorium kesehatan provinsi untuk dianalisis hasilnya diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Pihak kepolisian juga telah mengamankan sisa nasi kotak dan bahan-bahan yang digunakan untuk memasak sebagai barang bukti.Sumber dan konten terkait