Dunia kini menghadapi kenyataan pahit: Peningkatan Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer telah melampaui ambang batas kritis. Data terbaru menunjukkan level CO2 telah jauh melebihi 420 bagian per juta (ppm). Angka ini menunjukkan perubahan iklim yang drastis akibat aktivitas manusia.
Para ilmuwan iklim sejak lama menetapkan 350 ppm sebagai batas aman untuk stabilitas iklim jangka panjang. Sayangnya, Peningkatan Konsentrasi saat ini mencapai lebih dari 50% di atas tingkat pra-industri. Ini adalah bukti bahwa Bumi bergerak menuju titik kritis yang berbahaya.
Sumber utama Peningkatan Konsentrasi ini adalah pembakaran bahan bakar fosil: batu bara, minyak, dan gas. Selain itu, deforestasi masif dan perubahan tata guna lahan juga berkontribusi besar. Pelepasan karbon yang terperangkap ini memicu efek rumah kaca yang makin intens.
Konsekuensi langsung dari Peningkatan Konsentrasi CO2 adalah pemanasan global yang makin cepat. Suhu rata-rata permukaan bumi terus meningkat. Hal ini menyebabkan fenomena cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, dari gelombang panas hingga badai yang merusak.
Dampak lainnya adalah pengasaman laut. Lautan menyerap sebagian besar CO2 berlebih dari atmosfer. Konsentrasi karbon di air laut mengubah pH, mengancam terumbu karang. Ekosistem laut yang rapuh menjadi korbannya, terutama moluska dan plankton.
Data historis dari inti es menunjukkan fluktuasi CO2 yang stabil selama ratusan ribu tahun. Namun, laju Konsentrasi yang terjadi sejak Revolusi Industri jauh lebih cepat. Tingkat percepatan ini tidak tertandingi dalam sejarah geologi planet kita.
Para pemimpin global perlu segera mengambil tindakan tegas untuk membalikkan tren Konsentrasi ini. Transisi cepat dari energi fosil ke sumber energi terbarukan adalah keharusan mutlak. Setiap tahun penundaan memperburuk situasi dan meningkatkan biaya adaptasi.
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) juga menjadi fokus. Meskipun masih kontroversial, inovasi ini bisa membantu mengurangi Konsentrasi secara langsung. Namun, solusi jangka panjang tetap pada pengurangan emisi di sumbernya.
Publik perlu menyadari bahwa krisis iklim bukanlah ancaman masa depan; ini adalah kenyataan hari ini. Setiap individu, komunitas, dan korporasi memiliki tanggung jawab. Memahami Konsentrasi CO2 adalah langkah pertama menuju aksi iklim yang transformatif.
Mencapai Net Zero Emission bukan lagi tujuan yang ambisius, melainkan sebuah keharusan untuk kelangsungan hidup. Kegagalan untuk menahan Peningkatan Konsentrasi CO2 akan meninggalkan warisan lingkungan yang berbahaya bagi generasi mendatang.
